JB, Jambi – Tercatat di Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, nilai impor bulan November 2022 naik sebesar 77,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari US$2,19 juta pada bulan Oktober 2022 menjadi US$3,87 juta pada bulan November 2022.
Agus Sudibyo, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi menjelaskan, dari bulan Januari sampai bulan November 2022, impor Kelompok mesin dan alat angkutan memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 48,69 persen dari total impor.
Diikuti kelompok bahan Kimia 30,52 persen, kelompok hasil Industri 14,54 persen, kelompok makanan dan sejenisnya sebesar 5,85 persen serta kelompok karet 0,40 persen.
“Dengan impor terbesar dari nilai impor pada kelompok komoditi Bahan Bakar Mineral (Aspal minyak bumi/petroleum bitumen), kelompok komoditi Garam, Belerang, Kapur (Garam natrium klorida 97 persen), kelompok komoditi Bubur Kayu/Pulp (bubur kayu kimiawi), kelompok komoditi Lokomotif dan peralatan kereta api (kontainer besi), kelompok komoditi Bahan kimia anorganik (dinatrium sulfat, hidrogen peroksida) dan kelompok komoditi lainnya dengan nilai total US$3.871.539 juta,” jelas Agus Sudibyo saat jumpa pers di kantor BPS Provinsi Jambi, baru-baru ini.
Dengan impor melalui 3 Pelabuhan di Provinsi Jambi yakni Pelabuhan Kuala Tungkal paling tinggi sebesar 55,33 persen, kemudian Pelabuhan Talang Duku sebesar 24,06 persen, dan Pelabuhan Muaro Sabak sebesar 20,61persen.
Pangsa impor menurut Negara asal utama dari bulan Januari-November 2022. Dengan 4 Negara dengan transaksi impor terbesar pada Bulan November 2022 adalah dari Negara Singapura 34,96 persen, Cina 20,54 persen, Malaysia 15,90 persen dan Australia 6,01 persen. (ibl/atr)
Discussion about this post