MUARASABAK – Petani kelapa sawit Kabupaten Tanjab Timur, dihadapkan beberapa persoalan terkait harga dan kualitas buah sawit. Saat ini harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dirasa masih rendah di tengah hasil panen buah yang semakin turun
Harga TBS kelapa sawit berada pada kisaran Rp 1.725 sampai Rp 1.875 per Kg. Para petani tidak bisa mematok harga dalam proses penjualan TBS kelapa sawit ini. Sebab, sudah ada harga tetap yang diberikan oleh para pengepul.
Zainuddin, salah seorang petani di Tanjab Timur, biasanya dua minggu sekali pengepul datang membeli buah sawit. Dari jual beli itu, patani tidak langsung menerima uang.
“Harganya sekarang masih murah. Biasanya kalau sudah jual sawit ke pengepul, dua hari baru dibayar mereka. Ada juga sebagian pengepul yang bayar tunai,” ujarnya.
Selain beban harga jual yang masih murah, kini petani kelapa sawit juga dihadapi dengan kondisi hasil terus menurun jauh.
“Sudah sekitar tiga bulan belakangan ini, hasil buah sawit di kebun kami menurun. Kalau istilahnya itu ngetrek,” jelasnya.
Akibat hasil kebun kelapa sawit yang ngetrek, buah yang dihasilkan menjadi turun drastis. Bahkan bisa sampai 50 persen.
“Kalau sebelum ngetrek ini, buah yang dihasilkan dari satu hektar kebun sawit bisa mencapai dua ton. Kalau hasil panen pas ngetrek gini, cuman bisa dapat kira-kira satu ton cuman,” ungkap pria berdarah bugis ini.
Wahab menambahkan, kondisi menurunnya hasil buah di perkebunan sawit seperti biasanya akan terjadi hingga beberapa bulan kedepan.
“Memang ada musim seperti ini. Nanti di bulan Februari atau Maret, baru hasil buahnya normal lagi,” pungkasnya. (atr)
Discussion about this post